Hong Kong (ANTARA) – Aktivis Hong Kong Joshua Wong mengatakan pada Selasa (30 Juni) bahwa dia mengundurkan diri sebagai pemimpin kelompok demokrasinya Demosisto, hanya beberapa jam setelah media melaporkan bahwa Beijing telah mengesahkan undang-undang keamanan nasional untuk kota yang dikuasai China itu.
Wong mengatakan dia akan menjadi “target utama” undang-undang keamanan nasional Beijing, yang dikhawatirkan para kritikus akan menghancurkan kebebasan di bekas koloni Inggris itu.
Pihak berwenang China dan Hong Kong mengatakan undang-undang itu diperlukan untuk mengatasi separatisme, subversi, terorisme dan kolusi dengan pasukan asing menyusul protes anti-pemerintah yang meningkat pada Juni tahun lalu.
Wong telah menggalang dukungan untuk gerakan pro-demokrasi Hong Kong di luar negeri, khususnya di Amerika Serikat, menarik kemarahan Beijing, yang mengatakan dia adalah “tangan hitam” pasukan asing.
“Jika suara saya tidak akan segera didengar, saya berharap masyarakat internasional akan terus berbicara untuk Hong Kong dan meningkatkan upaya konkret untuk mempertahankan sedikit kebebasan terakhir kami,” kata Wong di Twitter-nya.
Anggota Demosisto Nathan Law dan Agnes Chow juga mengatakan mereka mengundurkan diri dari grup.
“Perjuangan rakyat Hong Kong tidak akan berhenti, itu hanya akan berlanjut dengan sikap yang lebih teguh,” kata Law dalam sebuah posting Facebook.
Surat kabar South China Morning Post, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, mengatakan kantor berita resmi China Xinhua akan menerbitkan rincian undang-undang tersebut pada hari Selasa dan para pejabat Hong Kong akan berkumpul di kantor perwakilan utama Beijing di kota itu kemudian untuk pertemuan mengenai undang-undang tersebut.
Rancangan undang-undang tersebut telah mengkhawatirkan pemerintah asing dan aktivis demokrasi Hong Kong, yang khawatir bahwa Beijing mengikis otonomi tingkat tinggi yang diberikan kepada bekas koloni Inggris itu ketika dikembalikan ke pemerintahan China pada tahun 1997.
China mengatakan undang-undang keamanan nasional hanya akan menargetkan sekelompok kecil pembuat onar dan orang-orang yang mematuhi undang-undang itu tidak punya alasan untuk khawatir.