Kenaikan gaji pegawai negeri yang murah hati bisa menjadi penjualan yang sulit, terlebih lagi ketika pemerintah bergulat dengan defisit anggaran miliaran dolar. Ini menjadi lebih kontroversial ketika mekanisme lama menggunakan gaji sektor swasta sebagai dasar kenaikan telah kembali menghasilkan indikator yang tampaknya tidak berhubungan dengan realitas ekonomi.
Penyesuaian harus ditangani dengan hati-hati.
Masyarakat dapat dimaafkan karena merasa tidak yakin setelah survei tren gaji resmi menunjukkan pegawai negeri sipil peringkat atas, menengah dan bawah layak mendapatkan kenaikan gaji masing-masing 4,01, 4,32 dan 5,47 persen. Temuan survei tahunan, berdasarkan data sekitar 134.000 karyawan di 113 perusahaan, telah lama menjadi acuan untuk penyesuaian gaji pemerintah, bersama dengan faktor-faktor lain.
Tingkat tahun ini jauh lebih tinggi dari kisaran 3,3 hingga 3,5 persen dalam survei pasar lainnya.
Hasil survei tren pembayaran umumnya tidak banyak diperdebatkan di masa booming. Bagaimanapun, pegawai negeri sipil juga berhak untuk berbagi buah dari kesuksesan ekonomi, dan moral itu penting.
Tetapi mekanisme ini menjadi subyek pertikaian setiap kali temuan tampaknya tidak mencerminkan kesulitan yang dihadapi sektor swasta. Ada kritik bahwa usaha kecil dan menengah kurang terwakili dalam survei resmi.
Pembayar pajak telah membayar hampir HK $ 17 miliar lebih banyak dalam pembayaran tahun lalu untuk pegawai pemerintah dan badan-badan bersubsidi, setelah Dewan Eksekutif mengikuti indikator tren pembayaran untuk memberikan kenaikan 2,87 persen untuk staf peringkat atas dan 4,65 persen untuk staf peringkat menengah dan bawah di tengah pemulihan ekonomi yang lebih lambat dari perkiraan. Gaji dan pengeluaran lainnya untuk pegawai negeri sipil mencapai HK $ 149,1 miliar pada 2022-23, atau sekitar 22 persen dari pengeluaran pemerintah.
Dewan Eksekutif akan membuat keputusan, dengan mempertimbangkan temuan tren gaji dan faktor-faktor seperti keadaan ekonomi, perubahan biaya hidup, posisi fiskal pemerintah, kebutuhan staf serta moral mereka. Sementara penyesuaian, pada umumnya, telah mematuhi temuan tren pembayaran selama bertahun-tahun, pemerintah kadang-kadang menyimpang dari angka untuk memaksakan kenaikan freee atau berkurang.
Misalnya, kenaikan di seluruh papan sebesar 2,5 persen diberikan pada tahun 2022, meskipun survei menyarankan kenaikan 2,04, 4,55 dan 7,26 persen untuk ketiga band.
Tampaknya situasi ekonomi dan sosial yang berlaku memberikan alasan yang kuat bagi pemerintah untuk tidak menyesuaikan kenaikan gaji dengan angka survei tren tahun ini. Bagaimana mengatasi sentimen publik dan beban fiskal tanpa merampas pegawai negeri dan karyawan di badan-badan yang disubventasi sebagai imbalan yang semestinya di tengah ketidakpastian ekonomi tetap menjadi tantangan.