IPOH (THE STAR/ASIA NEWS NETWORK) – Malaysia memperluas program penyaringan Covid-19 untuk pekerja asing secara nasional mulai Selasa (2 Februari), kata Menteri Sumber Daya Manusia M. Saravanan pada Sabtu (30 Januari).
Program ini akan melibatkan 800.000 warga negara asing yang bekerja di Malaysia dan difokuskan pada empat negara bagian “berisiko tinggi” dan dua wilayah federal, katanya.
Dia mengatakan negara-negara bagian ini adalah Selangor, Negeri Sembilan, Penang, Sabah dan wilayah federal Kuala Lumpur dan Labuan.
Malaysia memiliki sekitar dua juta migran yang bekerja di negara itu secara legal, sebagian besar di pabrik, perkebunan dan di lokasi konstruksi, sebagai penjaga keamanan dan sebagai pembersih kantor.
Kasus Covid-19 melonjak ke rekor tertinggi baru 5.745 sehari pada hari Jumat, sementara total kumulatif kasus virus corona berada di atas angka 200.000.
Ada beberapa wabah infeksi di kalangan pekerja asing dalam beberapa minggu terakhir, termasuk mereka yang bekerja di pabrik sarung tangan di Klang, Selangor, penjaga keamanan di mal Johor Baru, dan di pasar grosir terbesar Malaysia di Kuala Lumpur.
Program skrining akan dilaksanakan oleh Organisasi Jaminan Sosial pemerintah (Socso) dengan kerjasama klinik swasta, kata Datuk Seri Saravanan.
Dia mengatakan Socso telah menambahkan RM54 juta ke pengeluarannya untuk memperluas program penyaringan.
“Skrining akan menggunakan alat tes cepat antigen (RTK-Ag), dengan biaya alat ditanggung oleh Socso,” katanya.
Tetapi majikan akan diminta untuk membayar biaya apa pun yang dikenakan oleh klinik dan mereka juga harus menanggung total biaya pemutaran untuk pekerja asing yang bukan kontributor Socso,” kata menteri itu dalam sebuah pernyataan.