VILNIUS (AFP) – Anggota NATO Lithuania telah melarang penggunaan peralatan pemeriksaan keamanan bandara yang dibuat oleh perusahaan China karena masalah keamanan nasional, kata para pejabat, Jumat (29 Januari).
Langkah itu dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran di Barat atas investasi China dalam infrastruktur penting, termasuk jaringan telekomunikasi 5G.
Sebuah komisi yang ditunjuk pemerintah menyimpulkan bahwa peralatan dari Nuctech China “tidak memenuhi kepentingan keamanan nasional,” kata Rasa Jakilaitiene, juru bicara Perdana Menteri Ingrida Simonyte, kepada AFP.
Jakilaitiene menolak untuk menjelaskan lebih lanjut, mengatakan bahwa informasi yang diberikan oleh lembaga negara diklasifikasikan.
Nuctech telah tertarik untuk menawar kontrak untuk peralatan skrining di bandara Lithuania.
Kedutaan Besar China di Vilnius pada hari Jumat mengatakan keputusan untuk melarang Nuctech “jelas didorong oleh motif politik”.
Duta Besar AS untuk Lithuania, Robert Gilchrist mengatakan dia menyambut “langkah untuk melindungi keamanan nasional Lithuania dan infrastruktur penting.”
The Wall Street Journal melaporkan tahun lalu bahwa badan-badan AS menggalang pemerintah Eropa untuk mengecualikan Nuctech dari memasang sistem di bandara di seluruh Eropa.
Amerika Serikat juga menggambarkan perusahaan teknologi besar China lainnya, pembuat jaringan 5G Huawei, sebagai “ancaman terhadap keamanan nasional” dan “terikat pada Partai Komunis China”.
Tuduhan ini telah dibantah oleh Huawei dan diplomat China.
Anggota Uni Eropa Lithuania adalah sekutu setia AS di NATO dan saat ini menjadi tuan rumah batalion pasukan Amerika karena mencari kehadiran militer yang lebih besar sebagai benteng melawan tuan era Soviet tetangganya Rusia.