LONDON (AFP) – Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace pada Selasa (30 Juni) mengkonfirmasi telah melihat briefing intelijen AS tentang dugaan hadiah Rusia yang ditawarkan kepada militan Afghanistan untuk membunuh pasukan Amerika.
“Saya mengetahui intelijen,” kata Wallace pada sidang sub-komite pertahanan parlemen ketika ditanya secara khusus tentang dugaan hadiah Rusia.
“Saya tidak bisa mengomentari masalah intelijen selain mengatakan kami mengambil banyak langkah untuk mempertahankan dan memastikan tentara kami, pria dan wanita dari angkatan bersenjata kami, ketika mereka dikerahkan, tetap aman.”
The New York Times dan media AS lainnya mengatakan Washington mulai berbagi intelijen dengan London pekan lalu.
Presiden AS Donald Trump awalnya membantah diberitahu tentang temuan itu dan Gedung Putih berpendapat pada hari Senin bahwa “tidak ada konsensus” di antara badan-badan intelijen tentang kebenarannya.
Rusia dengan tegas menolak saran bahwa mereka akan membayar tentara Taliban untuk membunuh pasukan AS.
Tetapi komentar Wallace menunjukkan temuan itu cukup meyakinkan bagi Amerika Serikat untuk memperingatkan sekutu dekatnya tentang potensi bahaya yang ditimbulkan terhadap pasukannya sendiri di Afghanistan.
“Saya tidak berpikir saya akan mengatakan bahwa ada bahaya yang lebih besar (bagi pasukan Inggris) daripada bahaya yang mereka hadapi setiap hari dari Al-Qaeda atau memang pasukan lain di Afghanistan,” kata Wallace.