Pihak berwenang China telah membebaskan seorang pilot AS untuk FedEx Corp yang ditahan tahun lalu karena dicurigai menyelundupkan senjata dan amunisi, kata pengacara pilot tersebut.
Todd Hohn, mantan pilot Angkatan Udara Amerika Serikat, ditahan pada bulan September di kota selatan Guangzhou setelah ia mengemudikan pesawat kargo FedEx. Pihak berwenang China mengatakan pada saat itu bahwa mereka telah menemukan pelet senapan angin yang dicurigai di kopernya.
Hohn “pada 27 Juni 2020 meninggalkan Guangzhou, Tiongkok dan telah bersatu kembali dengan keluarga tercintanya”, kata pengacaranya Theodore Simon dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Reuters pada Selasa (30 Juni).
“Setelah proses hukum yang panjang ini, ketidakbersalahannya ditunjukkan dan akhirnya diakui,” katanya.
Hohn tetap bebas dengan jaminan sejak 2019 dan secara resmi ditetapkan bahwa tidak ada tuntutan pidana formal yang akan diajukan terhadapnya.
“Perlu dicatat bahwa Todd, terlepas dari cobaan berat itu, menyatakan bahwa dia diperlakukan dengan sopan dan hormat dan tidak memiliki permusuhan terhadap China, pihak berwenang atau rakyat China, dan berharap untuk kembali ke sana suatu hari nanti,” kata Simon.
Penahanan Hohn terjadi pada saat raksasa pengiriman AS FedEx telah menjadi salah satu merek perusahaan paling terkenal yang terjebak dalam sengketa perdagangan AS-Cina dan friksi lainnya.
Perusahaan yang berbasis di Memphis tahun lalu menjadi sasaran kemarahan China atas kesalahan pengiriman yang melibatkan beberapa paket, termasuk paket yang ditujukan kepada Huawei Technologies Co China, yang Washington telah dimasukkan dalam daftar hitam ekspor.
FedEx tidak segera menanggapi permintaan komentar.